Fun Facts About Japan

lets-travel-to-kyoto-japan-with-rodolfo-contreras-9

Selama 11 hari liburan di Jepang, gue dan hubs ngamatin dan nangkep beberapa kebiasaan dan etiket orang jepang disana. Ada yang menarik tapi ada juga yang membingungkan. Di posting ini, gue mau share foundings kita selama disana.

1. TOILET:

Toilet di Jepang itu sangat teramat high-tech, dimana dudukan closet itu ada pemanasnya (kalo pas winter jadi bokong pas duduk itu nyaman dan ga dingin), dan juga untuk cebok semua pakai tombol air dengan water pressure yang bisa di custom sesuai preference kita. Untuk flush, hampir semua toilet pake sensor di dinding, jadi kita letakan telapak tangan kira-kira 10 cm dari sensor, lalu secara otomatis closetnya akan flush dengan sendirinya. TIdak ada kontak tubuh ke trigger flush dengan alasan higienis.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA


Lucunya, untuk bagian wastafel mencuci tangan, mereka ga / jarang sekali menyediakan tissue/towel atau mesin pengering tangan. Awalnya gue merasa aneh banget, kok bisa begini? Masa iya orang cuci tangan pake sabun terus basah-basahan keluar toilet atau lap pake baju? Ternyata orang jepang itu sudah lazimnya membawa handuk kecil di tas masing-masing. Jadi setelah mereka cuci tangan otomatis mereka lap dengan handuk kecil itu lalu di bungkus plastik.

2. ESCALATOR:

Escalator di Jepang, terutama di stasiun kereta ada banyak sekali. Lebarnya hampir semua untuk 2 orang berjejer. Kalau kamu nanti pakai escalator (turun/naik) di Jepang, tolong diperhatikan karena mereka selalu membedakan antara jalur kiri dan kanan, yang salah satunya untuk berdiri diam (standing side), dan satunya lagi untuk orang yang jalan terus (clear lane). Gue sama hubs yaa karena kita jg santai dan ga ada yang dikejar, selalu berdiri di jalur yang berdiri diam (standing side) ketika pakai escalator. Intinya dalam memakai escalator ada etikanya: jangan menghalangi orang-orang yang terburu-buru dan selalu kasih jalan bagi yang mau jalan naik/turun.

Seinget gue, di 3 kota yang kita kunjungin, aturannya agak beda. Kalau di Tokyo dan Kyoto "standing sidenya" ada di sebelah kiri, sedangkan di Osaka "standing sidenya" ada di sebelah kanan. Alesannya. ga tau tapi bisa bisa baca disini aja ya explanation lebih lanjutnya :) Kalau nanti disana bingung, tinggal ikutin orang-orang aja disan gimana.

[gallery type="rectangular" ids="1461,1460"]

Foto di kiri itu Tokyo & Kyoto dan foto di kanan adalah Osaka.

3. CARA MEMBAYAR DI KASIR

Untuk pembayaran di kasir secara tunai (cash), sang penjaga kasir tidak akan menerima uang di tangannya. Instead, mereka menyediakan cash tray kecil di counter untuk pembeli meletakkan uangnya disitu. Setelah uang diletakan lalu sang kasir mengambil uangnya dan menghitung uangnya di depan pembeli untuk make sure yang dikasih jumlahnya benar.

[gallery type="rectangular" ids="1465,1466"]

4. TONG SAMPAH

Gue dan hubs, sebagai first-timer di Jepang kita ngerasa kalau susah sekali mencari tempat sampah di "manapun". Mau di jalanan, stasiun, ataupun area-area publik lainnya. Kalau pun ada, tempat sampahnya itu kaya satu set of different bins based on bahan materialnya karena tiap tong sampah akan di recycle.

japan_recycling_bins-789306

Alesannya gue ga tau secara pasti, tapi gue beranggapan bahwa mereka expect kita untuk carry around our own trash, dan juga karena disana culturenya untuk ga makan/minum sambil jalan jadi secara kebiasaan ga ada alesan untuk ada tempat sampah di banyak tempat. Contohnya, di daerah yang banyak vending machine minuman pasti di sebelahnya persis akan disediakan tempat sampah khusus botol plastik ataupun kaleng. Karena mereka expect kita minum disitu dan akan dibuang di situ juga. Ga kaya kita yang sambil jalan-jalan  bawa minuman botol. Alesan lainnya bisa dibaca disini ya.

Kira-kira 4 poin experience ini yang gue bisa share ke temen-temen untuk yang mau pergi liburan ke Jepang.

Semoga membantu :)

Xoxo,

S

No comments

Professional Blog Designs by pipdig